Aku
Murobby Hebat J
1.
Pendahuluan
Teringat sebuah ayat Q.S al-Anbiya:107
!
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam”
Dalam pendahuluan buku “114 Tips Murobbi sukses” dijelaskan, bahwa
misi keberadaan kita di dunia ini tiada lain kecuali rahmat bagi semesta alam.
Rahmat yang berarti menebar kasih sayang dan memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi orang lain. Misi tersebut tak bisa lepas dari yang namanya
dakwah, karena hanya dengan dakwahlah seorang muslim konsisten mengajak orang
lain terhadap kebaikan serta dipenuhi kasih sayang.
Karena itulah, Allah sudah mewanti-wanti melalui Q.S Luqman:17
“ Hai anakku, Dirikanlah
shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”
Kalau kita coba maknai ayat tersebut secara global, bahwa Allah tidak
menyuruh kita soleh sendiri.
Banyak hal yang harus kita fahami dalam berdakwah, diantaranya
bahwa terdapat 2 tahapan dakwah:
a.
Dakwah
umum
Yakni
dakwah yang ditujukan kepada masyarakat umum tanpa adanya hubungan yang
intensif antara da’I (orang yang berdakwah) dan mad’u (objek dakwah). Contonya
: Pengajian umum di masjid, dakwah media massa, dll. Adapun kelanjutan dari
dakwah umum sebagai follow upnya adalah dakwah khusus.
b.
Dakwah
khusus
Yakni
dakwah terhadap sekelompok kecil. Adapun hubungan antara da’I dan mad’u
berlangsung secara intensif.
Contoh
: Liqo
2.
Isi
A.
Definisi
Murobbi
Murobbi (da’i) yang membina mutarobbi (mad’u) dalam halaqah.
Murabbi bertindak sebagai qiyadah (penguat), ustadz (guru), walid (orang tua),
dan shohabah (sahabat) bagi para mad’unya. (Lubis, Satria:tt:5)
Peran murobbi yang multifungsi menyebabkan seorang murobbi harus
mempunyai berbagai keterampilan diantaranya: keterampilan memimpin, mengajar,
membimbing dan bergaul. Keterampilan tersebut akan berkembang sesuai dengan
bertambahnya pengetahuan dan pengalaman seorang murobbi. So..La takhaf MURABBI J !!!
Pebedaan peran antara murobbi dan para ustadz yakni, peran murobbi
lebih kompleks seorang murobbi sangat penting mengetahui kondisi luar dalam
mutarobbi, murobbi harus bias menjaga hubungan baik dengan mutarobbinya karena
urobbi bukan hanya penda’I tapi murobbi sebagai Pembina mental, spiritual dan
jasmani mutarobbi. Karena itulah mencetak murobbi sukses lebih sulit daripada
mencetak muballigh sukses.
B.
Keutamaan
Murobbi
Berbagai keutamaan yang dapat kita
dapatkan ketika menjadi seorang murobbi, diantaranya:
·
Melaksanakan
kewajiban syar’i
Hukum menunut ilmu dalam islam adalah wajib. Metode yang paling
efektif ialah sorogan/halaqah seperti yang dicontohkan Nabi. Dalam suatu
riwayat dijelaskan, bahwasaanya Rasulullah saw dalam majelis ilmu selalu
menyampaikan ilmu dalam keadaan paha para sahabat itu sangat nempel dengan
pahanya Rasulullah. Subhanallah…
·
Menjalankan
sunnah Rasul
Selama hayatnya Rasulullah seorang murobbi, beliau Pembina halaqah
baik ketika di Mekah (Darul Arqam) mapun Madinah (Mesjid Nabawi).
·
Pahala
yang berlipat ganda
Barangsiapa yang mengajarkan islam pada orang lain maka dia akan
dapat pahala.
·
Mencetak
pribadi-pribadi yang unggul
·
Belajar
berbagai keterampilan.
Seorang murobbi yang dituntut terampil dalam berbagai hal,
menjadikan timbulnya spirit terus belajar banyak hal.
·
Meningkatkan
iman dan taqwa.
Proses bimbingan antara murobbi dan
mutarobbi, evaluasi amalan yaumiyah, semuanya mendorong terhadap terpeliharanya
iman yang memang naik turun dan terus menerus meningkatkan ketaqwaan dengan
adanya saling mengingatkan.
·
Merasakan
manisnya ukhuwah
Murobbi
yang dituntut bekerjasama dengan mutarobbi. Kerjasama tersebut akan berbuah
pada manisnya ukhuwah islamiyah diantara murobbi dan mutarobbi.
·
Pendewasaan
diri
Semakin
kita memahami orang lain, maka semakin mudah kita menjalani hidup. Karena
semakin terbuka jalan dan keputusan terbaik yang akan kita ambil sebagai faedah
kita melihat dan membantu orang lain.
C.
Syarat
menjadi murobbi
Semua
orang berhak menjadi seorang murobbi, sebab menjadi murobbi adalah bagian dari
dakwah. Adapun dakwah adalah kewajiban setiap muslim.
Agar
seoang murobbi tidak kesulitan menghadapi mutarobbi, diantaranya:
1.
Memiliki
pengetahuan tentang islam sebagai metode hidup, dalam arti sempitnya menguasai
kurikulum halaqah.
2.
Memiliki
kemampuan membaca, menulis huruf arab meskipun tingkat dasar.
3.
Lancar
membaca al-Qur’an
4.
memiliki
kemampuan mengorganisir
5.
Memiliki
kemampuan merespon dan menyelesaikan masalah
6.
Memiliki
kemampuan menyapaikan ide dan pengetahuannya kepada orang lain
7.
Berusaha
menghiasi diri dengan akhlaq yang islami.
D.
Tugas
seorang murobbi
1.
Ikhlas
just Lillahi ta’ala
Keikhlasan
diperlukan sejak langkah pertama. Menjadi murobbi pemula sangat berat.
Meluangkan waktu, tenaga untuk mendidik seseorang dengan susah payah sedangkan
hidayah berubah tetap dari Allah SWT, bahkan materi yang banyak ketika harus
mengumpulkan mutarobbi di suatu tempat, semua butuh perjuangan ekstra ikhlas
karena apa jadinya ketika tidak ikhlas? Bisa jadi kita berhenti dan membubarkan
halaqah.
Jika
kita menjadi murobbi ingin di puji, jika kita menjadi murobbi ingin materi,
maka pada saat itu kita telah berkhianat pada Allah SWT.
2.
Jadilah
Qudwah
Mendidik
dengan keteladanan lebih di ikuti daripada perkataan.
3.
Takwin
Lebih
dari seorang motivator. Murobbi adalah guru, orang tua sekaligus sahabat yang
memiliki tugas besar membentuk mutarobbi yang memahami dirinya, agamanya bahkan
sampai rela bertaruh nyawa demi mardotillah.
E.
Tips
menjadi murobbi yang super J
1.
Luruskan
niat
2.
Siapkan
bahan
3.
Buat
catatan apa yang ingin di sampaikan
4.
Tingkatkan
kepercayaan diri
5.
Siapkan
jasmani, ruhani
6.
Belajar
dari mutarobbi yang derajat sosialnya rendah
7.
Siapkan
bahan cadangan
8.
Simpan
bahan sebagai stok berharga
9.
Beri
penghargaan pada mutarobbi
10.
Katakana
tidk kalu memang tidak bias.
11.
Yakin
akan Berjaya, sukses membina mutarobbi.
3 Penutup
Semua orang adalah murobbi untuk dirinya sendiri...
Sungguh mulia menjadi seorang murobbi. Dialah yang mempersaudarakan
aku dan mereka, dia yang selalu ada ketika aku bahagia, berduka.. jangan pernah
takut menjadi seorang murobbi!!! Semakin banyak mutaobbi maka semakin banyak
orang yang akan menyelamatkan kita dari keterpurukan dan siksaan…
Fastabiqul khoiraaat !!!
Yuuuu berjama’ah dalam kebaikan..karena berjama’ah indaah…
Uhibbukum fillah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar